Kisah Dibulan Agustus

Setelah 7 bulan, 28 minggu, dan 210 hari kita lalui, akhirya kita masuk di bulan Agustus. Bulan dimana nasionalis kita sebagai bangsa Indonesia akhirnya bisa disaksikan oleh seluruh umat manusia dimuka bumi. Ya, karena bulan ini adalah bulan dimana bangsa tercinta kita, Indonesia, sedang berulang tahun yang ke 72 tahun, tepatnya di tanggal 17 nanti. Sebuah umur yang sudah tua untuk jualan cireng atau bakso keliling. Sebuah umur dimana kalau ibarat manusia harusnya hanya tinggal duduk - duduk aja sambil minum kopi dan baca koran dipagi hari. Atau mainin burung peliharaan sambil disiul - siulin dengan bunyi "suit..suit..suit. Ahh!!"

Nah biasanya, kalau udah masuk bulan Agustus, gang - gang atau komplek perumahan diseluruh Indonesia Raya ini mengadakan lomba - lomba untuk memeriahkan HUT RI. Lomba - lomba yang diadakan biasanya dikategorikan menurut kelompok umur. Ada bapak - bapak, ibu - ibu, anak - anak, orok - orok, dll. Lomba - lomba tersebut biasanya diadakan habis maghrib atau jam setengah 7 keatas supaya semua peserta bisa ikut berpartisipasi dalam lomba yang diadakan oleh panitia. Juga agar banyak penonton yang datang meramaikan perlombaan tersebut.

Tapi masalahnya, lomba - lomba yang diadakan panitia kebanyakan adalah lomba - lomba yang udah sering diperlombakan setiap tahun. Misalnya lomba balapan kelereng pakai sendok, lomba makan kerupuk, lomba balap bakiak, dll. Padahal, panitia bisa aja bikin lomba - lomba yang baru dan belum terpublikasi sebelumnya. Seperti lomba lari sambil bawa kabur tas orang, lomba motong besi pakek silet, dll. Nah, pasti akan lebih seru dan kemeriahannya pasti rame. Lagipula, biasanya kan panitia lomba 17 berasal dari anak - anak muda karang taruna. Nah, anak muda itu identik dengan kreatif, inovatif, dan detektif (sumpah, nggak nyambung sih!).

Selain perlombaan, HUT kemerdekaan Republik Indonesia juga identik dengan upacara bendera. Baik sekolah, kampus, kantor pemerintahan, dll selalu ngadain upacara bendera setiap tanggal 17 Agustus. Ya tujuannya jelas, untuk menghargai jasa para pahlawan yang memperjuangkan agar Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. But, suasana yang khidmat itu kayaknya terlalu dipaksakan, khususnya bagi para Mahasiswa Baru (MABA). Bayangkan, para MABA - MABA itu masih enak - enaknya nikmatin liburan panjang habis lulusan SMA/SMK, masih nikmatin main solitare sampai begadang, eh malah harus bangun pagi - pagi buat persiapan berangkat kampus buat ikut upacara bendera. Mana pake pakaian hitam putih dasi hitam lagi. Udah kayak pegawai training di pom bensin aja. Begitu nyampek kampus, muka masih keliatan lusuh karena ngantuk. Ngantuknya karena habis training di SPBU.

Terlepas dari itu semua, bagiku 17 Agustus adalah moment yang membanggakan dimana aku adalah warga Indonesia.  Warga yang ramah, santun, dan murah senyum (asalkan nggak senyum - senyum sendiri tanpa alasan yang jelas). Tanggal 17 Agustus adalah moment dimana aku bangga jadi generasi penerus yang menjaga tekad api (kayak Naruto aja!) dari leluhur - leluhurku. Semoga, dengan bertambah tuanya bangsa ini, semakin sedikitlah masalah yang dideritanya. Sehingga, Indonesia hanya tinggal "bersantai" menikmati hari tuanya...



MERDEKA!!

Komentar

Postingan Populer